Thursday, January 14, 2010

po bab 15 struktur organisasi 16 negosiasi

Bab 15 negosiasi
Konflik : sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah memengaruhi secara negative, atau akan memengaruhi secara negative, sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama,

BoldPendangan2 tentang konflik
(a)pandangan tradisional : keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari
(b) pandangan hubungan manusia : keyakinan bahwa konflk adalah konsekuensi yang alamiah dan tak terhindarkan dalam kelompok manapun
(c) pandangan interaksionis : keyakinan bahwa konflik bukan hanya merupakan daya yang positif dalam sebuah kelompok tetapi juga merupakan keniscayaan yang mutlak bagi sebuah kelompok untuk dapat berkinerja secara efektif.

Konflik fungsional : konflik yang mendukung tujuan kelompok dan meningkatkan kinerjanya
Konflik disfungsional : konflik yang menghambat kinerja kelompok

Secara spesifik ada 3 tipe konflik .
(a)Konflik tugas : konflik atas muatan dan tujuan pekerjaan
(b) konflik hubungan : konflik berdasarkan hubungan antar personal
(c)konflik proses :konflik tentang bagaimana pekerjaan dilaksanakan.

Proses konflik: proses dengan lima tahapan
(a)tahap I: potensi pertentangan atau ketidakselamatan(yang menciptakan peluang pecahnya konflik) ada 3 kategori umum : komunikasi, struktur, variabel2 pribadi
(b) tahap II : kognisi dan personalisasi (pengaktualisasian). Konflik yang dipersepsi : kesadaran oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisi2 yang menciptakan peluang munculnya konflik. Konflik yang dirasakan : keterlibatan emosional dalam sebuah konflik yang menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi, atau rasa bermusuhan.
(c) tahap III : maksud (mengintervensi antara perspsi serta emosi orang dan perilaku luaran mereka): keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu. 5 maksud penanganan konflik (i) bersaing : hasrat untuk memuaskan kepentingan pribadi seseorang tanpa memedulikan dampaknya terhasap orang lain yang berkonflik dengannya (ii) bekerja sama : suatu situasi dimana pihak2 yang berkonflik ingin sepenuhnya memuaskan kepantingan kedua belah pihak (iii) menghindar : hasrat untuk menarik diri dari atau menekan sebuah konflik (iv)akomodatif : kesediaan satah satu pihak yang berkonflik untuk menempatkan kepentingan lwannya diatas kepentingannya sendiri (v)kompromis : suatu situasi dimana masing2 pihak yang berkonflik bersedia mengalah dalam satu atau lain hal.
(d) tahap IV : perilaku. Manajemen konflik : pemanfaatan teknik2 resolusi dan dorongan stimulasi untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan. Teknik2 penyelesaian konflik : pemecahan masalah, tujuan superordinat, ekspansi sumber daya, penghindaran, memperhalus, berkompromi, parintah otoritatif, mengubah variable manusia, mengubah variable structural. Teknik2 stimulasi konflik : komunikasi, memasukkan orang luar. Restrukturisasi organisasi, membuat kambing hitam.
(e) tahap V : akibat . akibat fungsional & akibat disfungsional

Nogosiasi :sebuah proses dimana 2 pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya

Strategi Tawar-menawar distributive : negosiasi yang berusaha membagi sumber daya yang jumlahnya tetap(situasi menang-kalah). kue tetap: keyakinan bahwa hanya ada sejumlah barang atau jasa untuk dibagi diantara para pihak . karakteristik : mendapatkan kue sebanyak mungkin(tujuan), menang-kalah(mmotivasi), posisi(focus), berlawanan(kepantingan), tingkat berbagi informasi nya rendah, lama hubungan jangka pendek.

Strategi Tawar-menawar integrative: negosiasi yang mencari satu penyelesaian atau lebih yang dapat menciptakan solusi menang-menang atau saling menguntungkan. Karakteristik : memperbesar kue sehingga kedua belah pihak puas(tujuan), menang-menang(motivasi), focus kepentingan, kepentingan selaras, tingkat berbagi informasi tinggi, lama hubungan jangka panjang.

Proses negosiasi : (1) persiapan dan perencanaan (2)penentuan aturan dasar (3) klarifikasi dan justifikasi (4) tawar menawar dan pemecahan masalah (5)penutupan dan implementasi

Isu2 dalam negosiasi : peranan suasana hati dan sifat kepribadian dlam negosiasi,perbedaan gender dalam negosiasi,perbedaan kultur dalam negosiasi

Negosiasi pihak ketiga : (a) mediator : pihak ketiga yang netral yang memfasilitasi negosiasi solusi dengan menggunakan penalaran dan persuasi, menyarankan alternatif2. (b) arbritarator : pihak ketiga bagi sebuah negosiasi dengan wewenang menentukan kesepakatan (c) konsiliator : pihak ketiga yang dipercaya untuk memberikan hubungan komunikasi infoemal antara perunding dan lawannya (d)konsultan : pihak ketiga yang terampil dan netral yang berupaya memfasilitasi pemecahan masalah melalui komunikasi dan analisis.


Bab 16 struktur organisasi

Struktur organisasi : bagaimana pekerjaan dibagi2 dan dikelompokkan dna dikoordinasikan secara formalBold
6 stuktur organisasi
(a)Spesialisasi pekerjaan : sejauh mana tugas2 dlam organisasi di bagi2 dalam beberapa pekrjaan sendiri.
(b)Departementalisasi : dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersam a-sama
(c)Rantai komando : garis wewnang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dna menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
Wewenang: hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberika perintah dan berharap bahwa perintah tersebut dipatuhi.
Kesatuan komando : gagasan bhwa seseorang bawahan harus memiliki satu atasan saja yang kepadanya ia bertanggung jawab secara langsung
(d) Rentang kendali : jumlah bwahan yang dapat di arahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
(e)desentralisasi dan Sentralisasi (sejauh mana tingkat pengambilang keputusan terkosentrasi pada satu titik didalam organisasi)
(f)Formalisasi : sejauh mana pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

3 Desain organisasi yang umum
(i)struktur sederhana : sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dna sedikit formalisasi
(ii)birokrasi : sebuah struktur dengan tugas2 operasi yang sangat rutin yang dapat dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas2 yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
(iii)struktur matriks : sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk

Pilhan desain baru
(a)stuktur tim : pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mngkoordinasikan kegiatan2 kerja
(b)organisasi virtual : organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi2 utama bisnis
(c) organisasi nirbatas: sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki rentang kendali tak trbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang diberdayakan.

2 model ekstrem dari desain organisasi.
(i) model mekanistis : subuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, daringan info yang terbatas dn sentralisasi
(ii) model organic: sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dna lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan info yng komprehensif, dan mngadakn pngambilan kputusan scara partisipatif.

Penentu stuktur organisasi
1.strategi. strategi inovasi: strategi yang menekankan diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minim biaya : strategi yang menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi : strategi yang mencoba masuk ke produk2 atau pasar2 baru hanya setelah viabilitas pasarnya terbukti.
2.ukuran organisasi
3.teknologi(cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output)
4.lingkungan(lembaga atau kekuatan diluar orgnssi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi)

No comments:

Post a Comment