Wednesday, June 23, 2010

SIA soal

Pengendalian umum (general control) : semua katifitas termasuk SIA perusahaan dan sumberdaya (harta) termasuk pengendalian intern.

Pengendalian aplikasi (application control) : berhubungan dengan proses spesifik accounting task atau transaction control ( pemrosesan transaksi atau tugas2 akuntansi tertentu)

4 siklus utama aktivitas binis pada perusahaan manufaktur :

-revenue cycle : distribusi barang dan jasa ke pihak lain dan aktivitas penagihan/pembayaran

-expenditure cycle : perolehan barang dan jasa dari pihak lain dan pelunasan/ pembayarannya

-production cycle : transformasi sumber daya menjadi barang atau jasa

-finance cycle : perolehan dan pengelolaan sumber modal termasuk kas

Revenue cycle (kilus pendapatan) : siklus yang berorientasi kepada transaksi dan menyediakan masukan2 penting bagi system dan pelaporan keuangan. Tujuan utama revenue cycle adalah memudahkan pertukaran produk dan jasa yang diberikan perusahaan dngn kas yang diterima

Paparan dan resiko dari siklus pendapatan

Risk:

1.kredit diberikan kpd pihak yang tdk layak

2.pengiriman yang tdk dicatat/ditagih

3.kesalahan pembuatan sales invoice(kualitas terlalu besar atau harga terlalu rendah0

4.salah pengiriman atau kurangnya persediaan

5.salah posting piutang

6.salah posting periode penjualan

Eksposure:

1.kerugian karena bad debt

2.kerugian penjualan, persediaan overstatement, dan piutang understatement

3.kemungkinan hilangnya penjualan di masa yang akan dating (jka jmlah kebanyakan) atau rugi penjualan (jka hrga trlalu rendah)

4.rugi penjualan dan hilangnya pelanggan

5.saldo piutang biasa

6.overstatement penjualan

Expenditure cycle (siklus pengeluaran): siklus yang melibatkan arus keluar dana untuk barang dan jasa suatu organisasi. Tujuan utamanya : memudahkan pertukaran kas dngn barang dan jasa yang dibutuhkan dari pemasok.

Dokumen yang dibutuhkan dalam siklus pengeluaran:

a.purchase requisition : formulir yang mengawali siklus ini karena merupakan otorisasi untuk melakukan pemesanan barang/jasa

b.purcahase order : dokumen formal, salinan dari dokumen purchase requisition

c.receiving report : dokume untuk pencatatan penerimaan barang

d.supplier report : dokumen tagihan dari pemasok

e.disbursement voucher : dokumen dalam system voucher yang merupakan akumulasi tagihan pemasok yang harus dibayar

f.disbursement check: bukti pembayaran ke pemasok dokumen akhir dalam siklus ini yang merupakan bukti pembayaran ke pemasok

g.debit memorandum : dokumen yang mengesahkan pengembalian pesanan

h.new supplier (vendor) form : dokumen yang digunakan untuk seleksi supplier baruyang berisi harga penawaran, barang/jasa yang ditawarkan, referensi, pengalaman usaha.

i.request for proposal (or quotation) dokumen yang digunakan dlam prosedur tender

output laporan operasional

-invoice or voucher register : daftar invoice yang diterima atau daftar voucher yang disiapkan untk invoice yang diterima dari supplier

-check register : daftar semua cek yang disiapkan

-open purchase order report: daftar semua invoice yang belum mendapat persetujuan untk dibayar

-open invoice report/open payables report/cash requirement report: daftar invoice yang sudah mendapat persetujuan dibayar tetapi pembayaran blm dilaksanakan

-inventory status report: menunjukkan barang yang diterima, dlm perjalanan, ada di gudang untk per item barang

-overdue delivery report : daftar barang pesanan yang sampai tanggal yang disepakati belum diterima

Output laporan managerial

-payables aging report : menunjukkan status umur hutang yang belum dibayar

-purchase analyses : menunjukkan aktivitas pembelian dari setiap supplier, persediaan, dan pembelian

-vendor performance report : menunjukkan kerja masing2 supplier dalam hal ketepatan waktu, kualitas barang, harga per unit, pelayanan, dll

-critical report: menunjukkan ukuran kinerja seperti diskon yang hilang

Pengendalian transakasi :

a.pengendalian masukan transaksi : transaksi haru dicatat secara akuratm lengkap, dan segera

-pengecekan visual:pemeriksaan atas data yang masuk: bagian pesanan penjualan mengecek SO yang diterima dari pelanggan

-dokumen sumber yang terancang baik : dok dirancang agar dapat memuat info sesuai dng yg dibutuhkan dan dok jga mrupakan alat control.

-register dokumen : dok sumber didaftar dan diperiksa ulang stelah pemrosesan untk memperkuat aspek penomoran

-pita terkontrol : catatan semua transaksi yang tdk dpt dihilangkan

-kode perkiraan

Dalam pengendalian transakasi dok yang dipakai selalu “pre-numbered” karena dokumen dirancang agar dapat memuat info sesuai dengan yang dibutuhkan. Dok sumber didaftar dan diperiksa ulang setelah pemesanan untk memeperkuat aspek penomoran.

b.pengendalian pemrosesan transaksi

-tindakan terdokumentasi: terdiri dari tindakan2 yang mengakui akuntabilitas proses tertentu

-verivikasi : pengecekan ulang oleh satu atau lebih orang atas pekerjaan yang dilakukanoleh orang lain

-total tumpukan (batch total) : pengendalian yang harus dilakukan apabila transaksi diproses dalam batch

-rekonsiliasi : tindakan untk mendeteksi adanya pengabaian atau kesalahan proses

c.pengendalian keluaran transakasi

-peninjauan : seperti verivikasi tetapi biasanya dilakukan olh orang yang tdk terlibat dalam proses transakasi

-log distribution : daftar nama orng yang telah ditetapkan untk menerima laporan

Monday, June 14, 2010

akmen

KATA PENGANTAR

Era globalisasi menyajikan pernyataan baru yang ditandai dengan pasar tanpa batas Negara, revolusi teknologi komunikasi, revolusi teknologi informasi dan adanya diskriminasi yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk dan jasa pelayanan. Konsumen tidak tergerak dengan himbauan untuk memebeli dan menggunakan produk dalam negeri dengan alas an patriotic. Konsumen mencari kualitas yang terbaik dalam membeli produk dan jasa ynag dibutuhkannya.Oleh karena itu setiap unit usaha harus menyadari perlunya kualitas produk yang bermutu tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumena akan kuolaitas perusahaan perlu suatu standar.Salah satu standar yang cukup terkenal adalh ISO 9000:2000

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui analisa penerapan ISO 9000:2000 dan dampaknya terhadap produktivitas , kinerja operasional, dan kinerja keuangan penulis melakukan penelitian di PT.KAGEO IGAR JAYA Tbk.Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian, produktifitas karyawan mengalami peningkatan. Kinerja operasional menunjukkan hasil yang baik.Terjadi penurunan pada presentase keluhan konsumen sedangkan kinerja keuangan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hasil likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas menunjukkan peningkatan yang mengindikasikan hasil yang positif.

Berdasarkan penelitian diatas penerapan ISO 9000:2000 dapat meningkatkan produktivitas karyawan , kinerja operasional, kinerja keuangna dan membawa dampak positif bagi perusahaan

Saran penulis agar PT.KAGEO IGAR JAYA Tbk dimasa yang akan datang lebih bisa memberikan harapan yang baik untuk konsumennya.


LATAR BELAKANG MASALAH

Dunia usaha yang sekarang ini dan masa yang akan datang diwarnai dengan bebragai pergeseran dari ekonomi produksi ke ekonomi pasar.Faktor utama yang menentukan keunggulan suatu perusahaan adalah mutu barang dan jasa sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Dua pandangan utama mengenai mutu suatu barang yaitu : satu dilihat dari segi manajemen operasional dan kedua dilihat dari segi manajemen pemasaran. dari sudut pandang manajemen operasional mutu produk merupakan slah satu kebijakan penting dalam meningkatkan day a saing produk yang harus memberikan kepuasan kepada konsumen dan dari sudut manajemen pemasaran (marketing mix) yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume penjualan.

Kunci sukses agar dapat bersaing dipasar global adalah kemampuan untuk memenuhi atau melampaui standar-standar yang berlaku. Untuk menjamin adanya keseragaman dalam kualitas, maka perlu dibentuk standar-standar yang sama pula. ISO adalah salah satu cara untuk merebut pelanggan yang mensyaratkan jaminan mutu. Perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya secara umum dengan memenuhi persyaratan teknis barang dan jasa yang diproduksi. Perusahaan harus memenuhi kebutuhan pelanggan salah satunya dengan jalan ISO 9000.

ISO adalah jaminan internasional bahwa mutu barang dan jasa akan memenuhi persyaratan mutu internasional. Proses sertifikasi ISO 9000 harus memenuhi persyaratan – persyaratan. ISO 9000 tidak hanya merupakan jaminan tentang mutu produk tetapi juga terhadap seluruh proses produksi mulai dari pemilihan bahan baku, sumber daya manusia, pengolahan, peralatan smapai dengan pembuangan limbah industri.


Kesimpulan dan Saran

Setelah melakukan penelitian dan pengamartan terhadap penerpan ISO 9000:2000 yang terdapat di pt kageo igar jaya maka penulis menarik kesimpulan bahwa usaha yang dijalankan oleh perusahaan selama ini sebelum ISO 9000:2000 yang berkaitan dengan KKB (kesepakatan kerja bersma ) berisi tentang jam msuk kerja, kewajiban, larangan, penggajian, dan juga terdapa tunjangan, job description tersebut tidak jelas mengenai apa yang harus dikerjakan oleh masing masing karyawan. Pelayanan juag masih lambat (tidak tepat waktu) sehingga para pelanggan merasa tidak puas, sistem pendokumentasiannya tidak sistemastis. dan tidak adanya target atau tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

tetapi setelah menerpakan ISO 9000:2000 dapat menunjang KKB (kesepakatan kerja berssama) yang berupa instruksi kerja yang jelas untuk masing masing karyawan, pelayanan menejadi tepat waktu sehingga kepercayaan dan kepuasa pelanggan menjadi meningkat , pendokumentasiannya sudah sistematis, dan tercapainya target atau tujuan yang direncanakn oleh perusahaan cukup berjalan dengan baik.

standar mutu yang digunakan oleh PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk adalah standar mutu ISO 9000: 2000 merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan secraa terus menerus (continous improvement) didalam setiap perusahaan yang dibuat sesuai dengan tujuan dan kebijakan perusahaan.

Penerpan mutu ISO 9000:2000 dalam PT juga berhasil dlam meningkatkan produktivitas karyawannya dimana jumlah unit produk yang dihasilkan per karyawannya pada periode sesuadah penerapan ISO

Dampak kemajuan keuangan perusahaan sebelum dan sesudah adanya sertifikasi ISO 9000:2000 dengan Balance Scorecard ditinjau dari perspektif financial adalah sebagai berikut:

1. Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio likuiditas yang terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, dan rasio modal kerja atas total asset memunjukkan kondisi yang baik dibandingkan sebelum menerapkan ISO 9000:2000

2. Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio solvabilitas menunjukkan kondisi yang baik, setelah perusahaan menerapkan ISO dibandingkan sebelum menggunakan ISO 9000:2000

3. Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio aktivitas Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio solvabilitas menunjukkan kondisi yang baik, setelah perusahaan menerapkan ISO dibandingkan sebelum menggunakan ISO 9000:2000

4. Kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio profitabilitas menunjukkan kondisi yang biasa, setelah perusahaan menerapkan ISO dibandingkan sebelum menggunakan ISO 9000:2000

PEMBAHASAN

I. Definisi ISO

ISO ( The International Organisation for Standarization) adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perbahan barang dan jasa. ISO adalah sebuah organisasi internasional yang terdiri dari 130 negara yang berkedudukan di Genewa, Swiss.

II. Pengertian Umum ISO 9000 series

Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptaan sebuah kerangka kerja untuk peningkatan yang berkesinambungan. ISO 9000 adalah kumpulan standar utuk system manajemen kualitas. Sebuah perusahaan atau organisasi yang tlah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat2 dalam ISO 9000 berhak mencantumkan label “ ISO 9000 Certified”. Sertifikasi meyatakan bahwa bisnis proses yang berkuakitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan tersebut.

III. Model proses dari ISO

Modal proses ISO 9000 : 2000 terdiri dari 5 bagian utama yang menjabarkan system manajemen oraganisasi yaitu sbb :

a. system manajemen mutu

b. tanggungjwab manajemen

c. manejemen sumber daya

d. realisasi produk

e. analisis, pengukuran, dan peningkatan

IV. Manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2000

Beberapa manfaat dapat dicapai sbb:

a. Meningkakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualiatas yang terorganisasi dan sistematik

b. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9000 : 2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media masa bahwa sistem manaejemen mutu dari operusahaan itu telah diakui secara internasional

c. Audit sstem manajemen mutu dari perusahaan yang telah memeperoleh setrtifikat ISO 9000 : 2000 sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit sstem mutu. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem kualitas oleh pelanggan.

V. Alasan penerapan ISO 9000 : 2000

ISO 9000 adalah satu satunya standar sistem manajemen mutu yang diakui dlaam dunia dan bersifat global. Disamping itu, registrasi sistem manajemen mutu ISO 9000 yang telah ada dilebih dari 32 negara menunjukkan bahwa ISO 9000 merupakan standar yang bersifat umum dan dapat diterapkan untu berbagai jenis industri dna organisasi.

VI. Jenis ISO 9000

ISO 9000 memiliki standar pedoman dan laporan teknis yang terangkum didalam dna dinamai ISO 9000 series,yang terdiri dari :

1. ISO 9000 : 2000, dasar dan kosakata sistem manaemen mutu dibuat sebagai langkah awal untuk memahami standar dan definisi istilah2 dasar yang digunakan dalam ISO 9000:2000 family yang dibutuhkan untuk membentu memahaminya ketika digunakan.

2. ISO 9001 : 2000, persyaratan sistem mananemen mutu. berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan

3. ISO 9004 : 2000, pedoman untuk kinerja peningkatan sistem menajemen mutu, pedoman standar yang menyeiakan aturan dalam peningkatan sistem manajemen mutu

4. ISO 10005 : 1995, manejemen mutu – pedoman untukrencana mutu, menyediakan pedoman untuk memebantu dalam persiapan, tinjauan, penerimaan, dan revisis rencana mutu.

5. ISO 10006 : 1997, manejemen mutu – pedoman mutu dalam manajeme proyek. pedoman untuk memebantu dalam memastikan mtu dari proses dan produk proyek.

VII. Delapan prinsip manajemen mutu ISO 9000:2000 series

Delapan prinsip manajemen mutu berintegrasi pada klausul – kalusul ISO 9001:2000, yang terurai sbb:

1. Fokus pada pelanggan

Perusahaanuntuk berfokus pada pelanggan secara optimal disarankan untuk mengarah pada hal-hal seperti menyelidiki dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan, memastikkan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, memastikan keseimbangan antara kepuasan pelanggan dengan pihak lain yang berkepentingan seperti pemilik karyawan pemasok pemodal masyarakat dan negara.

2. Kepemimpinan

Penerapan prinsip kepemimpinan akan mengarah kepada, menciptakan visi yang jelas untuk masa depan organisasi, menetapkan target atau sasaran yang menantang, meyediakan sumberdaya dan pelatihan, menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya

3. Keterlibatan personal

Dengan adanya keterlibatan personal secara menyeluruh, maka akan menghasilkan rasa memiliki dan tanggung jwab dalam memecahkan masalah. hali ini memicu karyawan untuk aktif dalam melihat peluang untuk peningkatan, kompetensi, pengetahuan, dan pengalaman.

4. Pendekatan proses

Pendekatan proses menurut ISO 9000:2000 didefinisikan sebagai ”Identifikasi yang Sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan keterangan yang memepengaruhi setiap proses”

5. Pendekatan sistem untuk pengelolaan

Pendekatan sistem untuk pengelolaan adalah kumpulan dari pendekatan proses

6. Peningkatan berkesinambungan

Pada peningkatan berkesinambungan terjadi proses pendekatan yang terus menerus, dna dilakukan dnegan segera setelah terjadi penyempurnaan . dengan kata lain terjadi pengingkatan yang terus menerus yang tiada pernah berhenti.

7. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta

Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan analisis data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan

8. Hubungan saling menguntungkan dnegan pemasok

Organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung dan merupakan hubungan yang saling menguntungkan dalma rangka meningkatkan kemampuan keduanya dalam memeberikan nilai

VIII. Jenis – jenis pengguna ISO 9000

Berdasarkan bentuk penerapan sistem manajemen mutu, perusahaan yang ada sekarang dapat dibagi dalam 3 kelompok besar yaitu:

1. Kelompok Pengguna

Terbagi atas 2 kelompok yaitu:

a. Organisai yang telah menggunakan ISO edisi 1994. tanpa memperhatikan apakah mereka telah mendapatkan sertifikasi atau belum. untuk memepermudah perubahan dari edisi 1994 ke 2000 perusahaan perlu mengidentifikasi hal2 sbb:

- Pelatihan internal audit yang difokuskan pada perubahan standar yang baru dan satandar yang lama

- Kepedulian manajemen memfokuskan pada keuntungan bisnis sebagai hasil pendekatan baru dalam estándar baru, struktur standar baru dan pesan proaktif manajemen puncak

- Pemahaman pengelolaan proses

b. Pengguna industri sector schemes,didasari pada edisi 1994 dan Schemes Award

- Kelompok pertama adalah mereka yang menggunakan program sistem menejemen mutu berdasarkan edisi 1994 yang mencakup adanya penambahan persyaratan pada sistem manajemen mutu.

- Kelompok kedua didefinisikan sebagai pengguna businness excellence mode. kelompok ini dapat disertifikasi atau tidak bermaksud di sertifikasi

2. Kelompok transisi atau intermediatte

Kelompok ini bermaksud untuk merai sertifikat, yang perlu diperhatikan adalaah sebaiknya mengembangkan sstemnya dengan persyaratan ISO 9000:2000

3. Kelompok baru, terdiri atas 3 kelompok yaitu:

a. mereka yang mulai menggunakan ISO 9001 untuk pertama kali

b. mereka yang mulai menggunakan ISO edisi 1994 untuk pertama kali

c. kelompok yang berpotensi untuk menggunakan ISO


ANALISA DATA PEMBAHASAN

A. Metodologi penelitian dan sejarah singkat perusahaan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dan metode studi kasus yaitu melakukan penelitian pada PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk untuk mengetahui penerapan ISO 9000:2000 dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pengaruhnya terhadap pertumnbuhan pendapatan.

PT.KAGEO IGAR JAYA Tbk adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang offset, packaging, printing, and composite cans yang memproduksi untuk kemasan makanan, farmasi,mainan, dan kemasan lainnya, dimana bahan baku yang digunakan adalah kertas, kertas CST , tinta, plate, chemicals, dan lain lain. Industri ini adalah yang pertama dan merupakan pelopor industri composite cans di Indonesia. Atas dasar keinginan untuk menjadi yang terbaik PT,KAGEO IGAR JAYA Tbk selalu melakukan perbaikan terus menerus baik terhadap sistem mesin, manusia dan lingkungan.Setelah menerapakn manajemen mutu ISO 9000 selama 2 tahun, top manajemen memandang perlu untuk mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9000:2000.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penyusunan target ISO 9000:2000 dengan metode balance scorecard di PT.KAGEO IGAR JAYA Tbk dengan langkah langkah sbb:

Langkah 1 : Identifikasi visi

“Visi yang diterapkan adalah kepuasan pelanggan dan hasil yang memuaskan adalh yang utama”

Langkah 2 : Identifikasi strategi tiga strategi kompetitif yang diterapkan PT.KAGEO IGAR JAYA Tbk adlah sbb:

a. Aspek target stratejik terdiri dari

Cost leadership (keunggulan dalam harga), adalh dengan melkkuakn lintas sektoral pasar yaitu memperluas pangsa pasar

Diferensiasi, menciptakan produk berbeda dengan kulaitas dan mutu yang berbeda dalam hal desain produk, pewarnaan, dan penggunaan bahan baku seprti kertas dan tinta yang berbeda dengan kulaitas yang terbaik.

Fokus, fokus perusahaan ini tertuju pada segmen pasar tertentu seperti kemasan produk farmasi dan makanan, karena paling potensial dalam meningkatkan lba perusahaan.

b. Aspek dasar keunggulan kompetitif

Cost leadeship, usaha yang dilakukan yaitu menekan biaya terndah dalam industri perusahaan.

Diferensiasi, perusahaan mempunyai keunggulan yaitu pewarnaan yang tidak mudah pudar dalam jangka waktu lama dan kemasan tidak mudah rusak dalam cuaca apapun

Fokus, perusahannn fokus pada segmen pasar yang spesifik sperti segmen produk kemasan farmasi dengan keunikan atu rendahnya biaya.

c. Aspek tekanan produksi

Cost leadership, menekan biaya produksi srendah mungkin dengan kulaitas yang tinggi

Diferensiasi, melakukan inovasi seperti mendesain kemasan produk yang dapat meningkatkan citra dan reputasi produk dari kemasan tersebut, sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk.

Fokus, perusahhaan fokus pada kesesuaian untuk segmen pasar tertentu.

d. Aspek tekanan pemasaran

Cost leadership, melakukan harga juala lebih rendah dibanding perusahaan pesaing

Diferensiasi, menetapkan harga tinggi dan inofatif untuk tampilan produk yang terdiferensiasi dikarenakan diperuntukkan ekspor keluar negeri.

Fokus, perusahaan folus kepada kemampuan melayani segmen pasar tertentu yaitu segmen produk kemasan farmasi dan makanan.

Langkah 3 : Identifikasi perspektif balance scorecard dan critical succes factors yang diterapkan pada PT.KAGEO IRGA JAYA Tbk

a. Perspektif finansial terdiri dari critical success factors sebagai berikut : priofitabilitas, solvabilitas, aktivitas, likuiditas, penjualan, market value.

b. Perspektif pelanggan terdiri dari critical success factors sebagai berikut : kepuasan pelanggan, hubungan pelanggan, pemasaran dan penjualan , ketetapan pengiriman kualitas.

c. Perspektif proses bisnis internal terdiri dari critical success factors sebagai berikut: kualitas, produktivitas, fleksibilitas, kesiapan perlatan dan kemanan.

d. Perspektif pembeljaran dan pertumbuhan terdiri dari critical success factors sebagai berikut : inovasi produk, ketepatan waktu untuk produk baru, pengalaman keahlian, moral pekerja, kompetensi

Langkah 4 : Identifikasi ukuran ukuran dari setiap prespektif balanced Scorecard yang diterapkan pada PT Kageo Igar Jaya Tbk.

1. Perspektif Finansial diukur dari :

· Likuiditas

Untuk menilai rasio likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancer, rasio cepat, rasio modal atas total asset

· Solvabilitas

Untuk menilai rasio solvebilitas dari sebuah asset diukur dengan menggunakan rasio hutang atas total aktiva, rasio hutang atas modal sendiri, rasio hutang jangka panjang atas modal sendiri.

· Aktivitas

Dengan menggunakan tingkat perputaran total aktiva, tingkat putaran piutang, tingkat periode rata2 pengumpulan piutang, tingkat perputara persediaan, tingkat periode rata2 persediaan barang digudang, tingkat perputaran modal kerja

· Profitabilitas

Diukur dengan menggunakan rasio laba kotor atas penjualan, rasio laba operasi sebelum bunga dan pajak, rasio laba bersih atas penjualan, rasio pengembalian atas total asset, rasio atas pengembalian investasi, rasio atas pengembalian ekuitas.

2. Prespektif pelanggan

Perspektif pelanggan diukur dari : Pengembalian produk keluhan pelanggan, kekuatan hubungan dengan pelanggan, penelitian tentang pelanggan, trend kinerja perusahaan, aktivitas pelatihan dan riset pasar, kinerja ketepatan waktu pengiriman, waktu mulai pemesanan sampai pengiriman kepada pelanggan dan keluhan pelanggan, biaya jaminan, kecepatan, dan keefektifan pelayanan.

3. Perspektif proses bisnis internal

Perspektif proses bisnis internal diukur : Jumlah produk cacat, jumlah pengembalian, penelitian terhadap pelanggan, jumlah sisa produksi, jumlah perbaikan. Waktu siklus, efisisensi tenaga kerja, jumlah pemborosan, perbaikan dan sisa produksi. Waktu siklus, keefektifan penjadwalan, pengalaman operator, kapasitas mesin, aktivitas pemeliharaan.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Dapat diukur dari : Jumlah perubahan desain, keahlian staf riset dan pengembangan. Jumlah kelebihan atau kekurangan hari dari tanggal pengiriman. Peningkatan kinerja keahlian. Tingkat perputaran pekerja, jumlah keluhan, penelitian terhadap pekerja/karyawan. Tingkat perputaran pekerja, jumlah keluhan, penelitian terhadap pekerja.

Langkah 5 : Evaluasi terhadap langkah 1 sampai dengan 3 yang diterapkan PT Kageo Igar Jaya Tbk. Adalah sebagai berikut :

· Evaluasi terhadap langkah 1 : Visi yang diterapkan perusahaan kurang relevan dikarenakan visi tersebut tidak sejalan dengan strategi kompetitif yang diterapkan. Penerapan visi perusahaan hanya pada satu perspektif Balance Scorecard tidak mencakup perspektif lainnya.

· Evaluasi terhadap langkah 2 : pada strategi kompetitif yang diterapkan perusahaan hanya focus berorientasi pada segmen produk kemasan farmasi dan makanan. Seharusnya perusahaan lebih bisa berorientasi pada segmen-segmen pasar produk lainnya sehingga bisa lebih meningkatkan pendapatan.

· Evaluasi terhadap langkah 3 : Perusahaan hanya berfokus pada tingkat rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas

· Evaluasi terhadap langkah 4 : factor factor yang dijadikan sebagai ukuran keberhasilan kritis kurang relevan dengan strategi kompetitif yang ingin dicapai.

Evaluasi yang telah dibuat dengan balance scorecard dapat menggunakan mekanisme yang pada system ISO 9000, yaitu tinjauan manajemen dimana sebelum tinjauan manajemen perlu dilakukan audit atas implementasi system yang digunakan untuk mencapai target yang ditentukan. Tinjauan manajemen ini menghasilkan tindakan koreksi yang merupakan umpan balik dari target. Tindakan koreksi ini akan digunakan untuk penyusunan target dengan balance scorecard pada periode berikutnya.

Jika tindakan koreksi itu adalah tindakan berkelanjutan dari tindakan sebelumnya yang telah dinilai secara efektif dan dapat mengembangkan perusahaan, maka prinsip dari ISO 9000 : 2000. Continual improvement, telah dijalankan dengan benar dna baik, dan balance scorecard menjadi alat yang cocok untuk mengukur implementasi system mutu ISO 9000:2000

Langkah 6 : Ciptakan perencanaan tindakan

Untuk mencapai keberhasilan kompetitif dengan cara memfokuskan perhatian pada factor keberhasilan kritis dengan empat bidang balance scorecard sebagai berikut :

1. Perspektif keuangan

Untuk perspektif ini perusahaan menciptakan rencana tindakan dengan meningkatkan kinerja keuangan dengan menunjukkan angka yang baik pada rasio profabilitas likuiditas, aktivitas dan solvabilitas dan meningkatnya angka penjualan.

2. Perspektif pelanggan

Perusahaan melakukan tidnakan sebagai berikut :

a. Menerima keluhan dari pelanggan dan meneliti penyebabnya dan segera mungkin melakukan tindkaan perbaikan sehingga mereka merasa puas

b. Menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan

c. Memperluas wilayah pemasaran dan memperlebar pangsa pasar dengan menjalani strategi yang telah ditetapkan perusahaan

d. Melakukan ketepatan pengiriman sesuai jadwal yang telah disepakati

e. Perusahaan harus selalu menjaga kualitas produk dengan mengharapkan umpan balik dari pelanggan yang berupa keluhan,kecepatab dan keefektifan pelayanan.

3. Perspektif proses bisnis internal

Perusahaan menciptakan perencanaan tindakan sebagai berikut :

a. Dalam menjaga kualitas, meminimalkan jumlah produk cacat dan jumlah pengembalian barang. Melakukan penelitian terhadap pelanggan. Menekan jumlah sisa produksi, meningkatkan perbaikan.

b. Menciptakan perencanaan tindakan untuk produktifitas dengan menyelesaikan waktu siklus dengan tepat jadwal

c. Perusahaan menciptakan kesiapan dalam peralatan yang dapat menunjang proses produksi dengan cara menghitung kapasitas mesin maksimal

d. Perusahaan meningkatkan keamanan dengan mengurangi jumlah kecelakaan tenaga kerja.

4. Perspektif pertumbuhan dan perkembangan

a. Inovasi Produk, perusahaan menciptakan desain desain baru dari proses cetaknya. Dan meningkatkan keahlian staf riset dan pengembangan secara terus menerus.

b. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada staff ahli guna mengingkatkan keahlian pada bidangnya.

c. Perusahaan menciptakan moral pekerja dengan melakukan perputaran pekerja guna menghilangkan kejenuhan karyawan

d. Perusahaan menciptakan kompetensi karyawannya dengan melakukan tingkat perputaran, pelatihan

Langkah 7 : Tindak lanjut dari Balanced Scorecard dalam Implementasi Sistem Mutu ISO 9000 bersi 2000

Perusahaan menjalankan rencana rencana pada langkah ke 6. Menciptakan perencanaan tindakan untuk produktifitas dengan menyelesaikan waktu siklus. Dengan adanya empat prespektif dalam Balance Scorecard, prosedur dapat difokuskan kepada proses yang dilakukan oleh bagian terkait daro perspektif tersebut.

PERUMUSAN MASALAH

Mutu merupakan salah satu strategi bisnis atas barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk meningkatkan mutu produk karena penting dalam menghadapi persaingan sehingga mampu memenangkan persaingan global.

Perusahaan yang berhasil memperoleh ISO 9000 seringkali menganggap ini merupakan akhir dari perbaikan mutu. Padahal hal tersebut sama sekali tidak benar, karena dengan menerapkan ISO 9000 perusahaan dituntut untuk mempertahan kan mutu dengan melakukan perbaikan dan pengembangan mutu secara berkelanjutan.

Masalah masalah yang diidentifikasi sedang dihadapi dan dirumuskan mencapai target ISO oleh PT KAGEO IGAR JAYA Tbk. Adalah sebagai berikut ini :

1. Bagaimana penyusunan target ISO 9000 : 2000 dengan Balance Scorecard di PT KAGEO IGAR JAYA Tbk.

2. Bagaimana dampak kemajuan keuangan perusahaan sebelum dan sesudah adanya sertifikasi ISO 9000:2000 dengan Balance Scorecard ditinjau dari perspektif financial?


TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penyusunan Target ISO 9000:2000 dengan Balance Scorecard dalam PT KAGEO IGAR JAYA Tbk.

2. Untuk mengetahui dampak kemajuan keuangan perusahaan sebelum dan sesudah adanya sertifikasi ISO 9000:2000 dengan Balance Scorecard ditinjau dari perspektif financial?

Kegunaan penelitian

Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen mengenai betapa pentingnya ISO 9000:2000 dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan terhadap pertumbuhan pendapatan.